Aku rindu menyusun aksara. Menulis seperti seharusnya jiwa si penulis. Biar tidak bergaya, biar kurang rempah dan rasa, biar tempang sana sini--
tapi;
hey, yang penting aku puas hati.
Menukilkan karya bukan sekadar melepaskan batuk di tangga. Ya, aku sedang batuk teruk, tapi rumah ini tidak punya tangga. Maka itu satu sebab tambahan kenapa aku tak mampu melepaskan batuk di tangga. Oke, tak lawak.
Menyusun walau satu baris ayat penuh juga boleh bikin aku botak kepala.
Haih.
Rindu lubuk ilham dan deras kata-kata.
hmm.
ReplyDeleteso sweet.
kapan aku bisa menulis sebagus itu?
berkarya bila betul masanya~
ReplyDelete=)